Khamis, 21 April 2011

Berita Pilihan

Tindakan Syarif Lebih Sesat dari Ajaran Ahmadiyah

CIANJUR--MICOM: Ketua Umum Gerakan Reformis Islam (Garis) Cianjur, Jawa Barat Chep Hernawan mendukung sikap penolakan warga Cirebon, atas jasad M Syarif, pelaku bom bunuh diri di Mapolsekta Cirebon, dimakamkan di wilayah tersebut.

Menurut dia, aksi yang dilakukan Syarif dinilai terkutuk dan bertentangan dengan ajaran agama islam, bahkan disebutkannya lebih sesat dari ajaran Ahmadiyah. Hernawan malah menganjurkan jasad Syarif tersebut selayaknya dihanyutkan di tengah laut atau dibakar, karena hal yang dilakukan Syarif merupakan perbuatan konyol dan nyata-nyata menentang ajaran agama.

"Dalam sebuah hadis jelas disebutkan bahwa jihad tidak diperbolehkan menyerang tempat ibadah. Namun aksi Syarif itu jelas sesat, perbuatannya terkutuk," katanya, Kamis (21/4).

Ia menduga, dibalik aksi terkutuk yang dilakukan Syarif, didalangi aktor intelektual di belakangnya. Bahkan, kata dia, pengeboman yang dilakukan itu, erat kaitanya dengan operasi intelijen untuk pembusukan islam. "Ini adalah upaya adu domba antara polisi dengan umat islam yang dilakukan aktor intelektual, sebagai upaya menutupi berbagai hal di negeri ini," tuturnya.

Sementara itu, kata dia, dalam operasi intelijen belakangan ini juga mengembangkan kembali isu Negara Islam Indonesia (NII) KW 9 di Jawa Barat, untuk mentupi ketidakberesan pemerintahan. Dia menghimbau agar umat islam di negara ini, tidak mudah terpancing dengan isu yang menyesatkan tersebut. Selama ini, agama islam dan umat islam dijadikan bahan menepis berbagai isu yang mencuat di pemerintahan dan parlemen.

"Kami mengimbau umat islam tidak mudah terpancing oleh isu adu domba yang dilakukan dalam operasi intelijen yang dapat merusak silaturahmi. Terlebih isu NII KW9, yang sudah sejak lama dibubarkan Hendro Priyono," tandasnya. (Ant/OL-04)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Jumlah Paparan Halaman

Catatan Popular

Dimanakah Anda Berada:

Wikipedia

Hasil carian